Menjadi Guru

Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. 
Didalamnya dituntut pengabdian dan juga ketekunan kesabaran. Welas asih dalam menyampaikan pelajaran. Sebab sejatinya guru bukan hanya mendidik tapi juga mengajarkan. Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.

Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. saya merasa beruntung sekali dapat menjadi guru. walau cuma dalam beberapa jam saja tapi ada kenikmatan tersendiri berada di tengah anak-anak dengan penuh kasih sayang
Saya mulai menikmati pekerjaan ini. damai sekali melihat anak-anak itu bersiap dengan serapih-rapihnya mengikuti pelajaran.Tangan yang bersedekap diatas meja, dan tatapan polos kearah depan, 
Saya yakin hal ini akan membuat setiap orang tersenyum. saya mulai memimpin doa, memimpin setiap anak untuk mengatupkan mata dan memanjatkan harap kepada Tuhan. Damai...  Damai sekali mata-mata yang mengatup itu. Teduh. Teduh sekali melihat mata mereka semua terpejam.Memang Lelah dan penat tiap hari yang saya rasakan, tampak tak berarti dibanding dengan pengalaman batin yang saya alami.

Kadangkala saya terharu. Setibanya di depan saya, mereka semua terdiam mengisyaratkan untuk mencium tangan. Ya, mereka mencium tangan saya, sambil berkata, “Selamat siang Bu Guru..” Ah, perkataan yang tulus yang membuat saya melambung  tinggi. Bu guru…Bu guru, begitu ucap mereka satu persatu.

Dalam diam saya berucap, “.selamat jalan anak-anak, selamat jalan malaikat-malaikat kecilku” Saya membiarkan airmata yang menetes di sela-sela kelopak ini.Saya biarkan bulir itu jatuh, untuk melukiskan perasaan haru dan bangga saya. Bangga dan juga haru pada semangat yang mereka punya.

Kawan,,,,, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan yang gemerlapan.Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab mereka memang bukan para bintang panggung atau sejenisnya. Namun ada sesuatu yang mulia disana. Pada gurulah ada kerlap-kerlip cahaya kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat gurulah memancar pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan.

Merekalah sumber cahaya itu,menyinari setiap hati anak-anak didik mereka.
Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar
lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti dan belajar mengasah hati menyelami nurani.Lewat guru pula kita mengerti tentang banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya.Tak berlebihankah jika kita menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia?

Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda,cobalah menjadi guru.
Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda.Ada sesuatu yang berbeda disana. 

Coba dan Rasakanlah hehehehehehe  

2 komentar:

TheZombank mengatakan...

subhanalloh.......
indah bnget ya...
dan ada seseorang pemuja rahasia anda bu guru....

Anonim mengatakan...

cah elek sayd :
...wuiii mantap ibu guru ini ...

Posting Komentar